hujang yang selalu turun setiap malam hari

~ ucup.

Dalam gelapnya malam,
ada seorang anak yang tak pernah lelah menumpahkan air matanya.
Tangisnya bukan sekadar suara,
melainkan doa yang tercekat di antara hening.

Ia merindukan pelukan yang tak pernah datang,
menyimpan luka yang tak pernah ditanyakan.
Di balik sunyi, ia berbicara dengan bintang,
seolah hanya langit yang sudi mendengarkan keluhannya.

Air matanya jatuh,
menjadi lautan kecil yang menenggelamkan sepi,
namun juga menjadi saksi
bahwa hatinya masih kuat untuk bertahan,
meski dunia tak pernah benar-benar peduli.

Komentar

dhoni mengatakan…
request dong kk, untuk tampilan blognya kasi mode malam biar enak bacanya pas malam hari
Saya udahakan yah bng🙏 thx saranya bng

Postingan populer dari blog ini

message for all of you.

Surat Semesta

Diary - 10 September 2025